Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Diposting pada

Cara Menulis – Kamu mungkin telah menelusuri berbagai jurnal untuk penelitianmu. Tetapi, apakah kamu tahu cara menulis daftar pustaka dari jurnal dengan benar? Daftar pustaka yang baik adalah aspek penting dalam penulisan akademik, dan dalam artikel ini, kita akan menjelaskan cara melakukannya dengan tepat. Jadi, jika kamu ingin menghindari kebingungan dalam merujuk jurnal, tetaplah bersama kami.

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Sebelum kita memahami bagaimana cara menulis daftar pustaka dari jurnal, ada beberapa hal yang perlu kita pahami. Pertama-tama, apa itu daftar pustaka? Daftar pustaka adalah bagian dari karya akademik yang berisi referensi atau sumber-sumber yang kamu gunakan dalam penelitianmu. Dengan kata lain, ini adalah cara untuk memberikan penghargaan kepada penelitian orang lain yang telah kamu gunakan sebagai dasar untuk karyamu.

Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal

Mengapa Daftar Pustaka Penting?

Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa kita harus peduli tentang bagaimana cara menulis daftar pustaka dari jurnal? Jawabannya sederhana: integritas akademik. Saat kamu menggunakan penelitian orang lain dalam karya ilmiahmu, kamu harus memberi penghormatan kepada penulisnya dengan mengutipnya dengan benar. Selain itu, daftar pustaka membantu pembacamu untuk melacak sumber-sumber yang kamu gunakan, dan ini memperkuat argumen serta keabsahan penelitianmu.

Langkah 1: Temukan Informasi yang Diperlukan

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka dari jurnal adalah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan. Informasi ini biasanya termasuk:

  1. Nama penulis atau penulisnya.
  2. Judul jurnal atau artikel.
  3. Nama jurnal.
  4. Tanggal publikasi.
  5. Volume dan nomor jurnal (jika ada).
  6. Halaman awal dan akhir artikel.
  7. DOI (Digital Object Identifier) jika ada.

Langkah 2: Format Citasi yang Tepat

Sekarang, mari kita lihat cara menggabungkan informasi ini ke dalam format citasi yang benar. Format yang paling umum digunakan dalam daftar pustaka adalah format APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), dan Chicago. Namun, kamu harus selalu memeriksa petunjuk gaya yang digunakan oleh lembaga atau jurnal tempat kamu mengirimkan karya ilmiahmu. Di sini, kita akan membahas format APA yang banyak digunakan dalam ilmu sosial dan ilmu alam.

Langkah 3: Citasi dalam Format APA

Berikut adalah cara menulis citasi dalam format APA untuk sebuah artikel jurnal:

Jurnal dengan satu penulis: Kamu harus menulis nama penulis, tahun publikasi, judul artikel, nama jurnal, volume (nomor), dan halaman.

Contoh: Smith, J. (2019). Penelitian tentang perubahan iklim. Jurnal Penelitian Lingkungan, 5(2), 112-125.

Jurnal dengan dua penulis: Jika artikel tersebut memiliki dua penulis, tulis nama keduanya dengan menggunakan tanda “dan” di antaranya.

Contoh: Johnson, A., & Davis, B. (2020). Pengaruh teknologi terhadap pendidikan. Jurnal Pendidikan Modern, 8(1), 45-58.

Jurnal dengan tiga hingga lima penulis: Untuk artikel dengan tiga hingga lima penulis, sebutkan semua nama penulis pada citasi pertama, dan diikuti oleh “et al.” pada citasi selanjutnya.

Contoh citasi pertama: Brown, C., White, L., Jones, R., Green, S., & Lee, M. (2018). Studi tentang keberlanjutan lingkungan. Jurnal Keberlanjutan, 4(3), 201-215.

Contoh citasi selanjutnya: Brown, C., et al. (2018).

Jurnal dengan lebih dari lima penulis: Untuk artikel dengan lebih dari lima penulis, cukup sebutkan nama penulis pertama diikuti oleh “et al.” sejak citasi pertama.

Contoh citasi pertama: Adams, P., et al. (2017). Penelitian terbaru dalam ilmu biologi. Jurnal Biologi Modern, 10(2), 78-92.

Contoh citasi selanjutnya: Adams, P., et al. (2017).

Langkah 4: Memasukkan DOI

DOI (Digital Object Identifier) adalah kode unik yang membantu dalam mengidentifikasi dan menemukan sumber secara online. Jika artikel jurnal yang kamu gunakan memiliki DOI, pastikan untuk mencantumkannya dalam daftar pustaka.

Contoh: Smith, J. (2019). Penelitian tentang perubahan iklim. Jurnal Penelitian Lingkungan, 5(2), 112-125. DOI: 10.1234/environmentalresearch

Penyusunan Daftar Pustaka

Setelah kamu mengumpulkan semua citasi dengan benar, langkah berikutnya adalah menyusunnya dalam daftar pustaka. Daftar pustaka biasanya ditempatkan di bagian akhir karya ilmiahmu. Berikut adalah contoh cara menyusun daftar pustaka:

Daftar Pustaka

  1. Smith, J. (2019). Penelitian tentang perubahan iklim. Jurnal Penelitian Lingkungan, 5(2), 112-125. DOI: 10.1234/environmentalresearch
  2. Johnson, A., & Davis, B. (2020). Pengaruh teknologi terhadap pendidikan. Jurnal Pendidikan Modern, 8(1), 45-58.
  3. Brown, C., White, L., Jones, R., Green, S., & Lee, M. (2018). Studi tentang keberlanjutan lingkungan. Jurnal Keberlanjutan, 4(3), 201-215.
  4. Adams, P., et al. (2017). Penelitian terbaru dalam ilmu biologi. Jurnal Biologi Modern, 10(2), 78-92.

Pastikan kamu mengecek semua citasi dalam daftar pustaka untuk memastikan keakuratannya. Salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan menggunakan perangkat lunak manajemen referensi seperti Zotero atau EndNote.

Sumber Digital

Dalam era digital ini, kita seringkali mengakses jurnal secara online. Ketika kamu merujuk pada jurnal yang ditemukan di platform digital seperti situs web jurnal, perhatikan juga cara mengutipnya dengan benar. Berikut adalah beberapa tips tambahan:

  1. Cantumkan URL: Jika kamu merujuk pada jurnal yang hanya tersedia secara online, pastikan untuk mencantumkan URL lengkap di daftar pustaka. Ini memungkinkan pembaca untuk mengakses sumber tersebut.

    Contoh: Smith, J. (2019). Penelitian tentang perubahan iklim. Jurnal Penelitian Lingkungan, 5(2), 112-125. DOI: 10.1234/environmentalresearch. [URL lengkap]

  2. Tanggal Akses: Selalu mencantumkan tanggal ketika kamu mengakses jurnal online. Hal ini karena konten di internet bisa berubah atau hilang seiring waktu.

    Contoh: Smith, J. (2019). Penelitian tentang perubahan iklim. Jurnal Penelitian Lingkungan, 5(2), 112-125. DOI: 10.1234/environmentalresearch. Diakses pada [Tanggal].

Sumber Tanpa Penulis:

Kadang-kadang, kamu mungkin menemui sumber tanpa penulis yang jelas, seperti dokumen pemerintah atau laporan resmi. Dalam hal ini, kamu perlu mencantumkan lembaga atau organisasi yang bertanggung jawab sebagai penulis.

Contoh: Departemen Kesehatan. (2022). Pedoman Pencegahan Penyakit. Pemerintah Republik [Nama Negara].

Menggunakan Referensi Sekunder:

Terkadang, kamu mungkin menemukan sumber yang sangat relevan dalam jurnal atau buku lain dan ingin mengutipnya, tetapi tidak memiliki akses langsung ke sumber asli. Dalam hal ini, kamu dapat menggunakan referensi sekunder.

Contoh: Johnson, M. (2018). Penemuan Terbaru dalam Kimia Modern. Jurnal Ilmu Kimia, 7(3), 89-102. (Sebagaimana dikutip dalam Smith, J. (2019). Penelitian tentang perubahan iklim. Jurnal Penelitian Lingkungan, 5(2), 112-125).

Pentingnya Koreksi dan Peninjauan

Terakhir, penting untuk selalu melakukan koreksi dan peninjauan terhadap daftar pustaka yang telah kamu buat. Periksa dengan teliti setiap citasi, pastikan bahwa formatnya sesuai dengan petunjuk gaya yang kamu gunakan, dan pastikan tidak ada kesalahan dalam penulisan nama penulis, judul, atau informasi lainnya. Koreksi dan peninjauan yang cermat akan membantu menjaga kualitas akhir dari daftar pustakamu.

Dengan demikian, kamu telah menyelesaikan langkah-langkah penting dalam cara menulis daftar pustaka dari jurnal. Ingatlah bahwa praktik ini adalah bagian penting dalam etika penelitian dan penulisan ilmiah. Dengan memberikan penghargaan kepada penulis sumber yang kamu gunakan, kamu tidak hanya menghormati kerja keras mereka tetapi juga membangun dasar yang kuat untuk penelitianmu sendiri. Selamat menulis, dan semoga sukses dalam penelitianmu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *